RCEP, kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional), telah memberikan dampak besar terhadap perdagangan global sejak diberlakukan.RCEP adalah perjanjian perdagangan bebas yang ditandatangani oleh 15 negara di Asia dan Oseania, mencakup sekitar 30% total populasi dunia, total PDB, dan jumlah perdagangan barang.Perjanjian ini bertujuan untuk lebih memperdalam kerja sama ekonomi dan hubungan antar negara anggota melalui pengurangan tarif, penghapusan hambatan non-tarif, dan peningkatan fasilitasi perdagangan dan investasi.
(Negara-negara anggota meliputi: 10 negara ASEAN: Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Lima anggota non-Asean:
Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Penerapan RCEP menawarkan insentif yang signifikan bagi perdagangan antar negara anggota.Dengan mengurangi tarif dan menghilangkan hambatan non-tarif, RCEP memungkinkan arus barang dan jasa yang lebih bebas antar negara anggota.Hal ini tidak hanya akan membantu mengurangi biaya perdagangan perusahaan dan meningkatkan daya saing pasar, namun juga memberikan konsumen lebih banyak pilihan dan harga produk yang lebih rendah.Menurut data Dewan Promosi Perdagangan Internasional Tiongkok (CCPIT), pada bulan April, jumlah visa sertifikat asal RCEP dari Sistem Promosi Perdagangan Nasional meningkat sebesar 2,58% dari tahun ke tahun, dan jumlah visa meningkat sebesar 21,93 % tahun ke tahun.Diharapkan tarif produk Tiongkok di RCEP akan diturunkan sebesar AS$10 juta.
Implementasi RCEP semakin mendorong proses integrasi ekonomi regional di kawasan Asia-Pasifik.Dengan memperkuat kerja sama ekonomi dan ikatan antar negara anggota, RCEP membantu membentuk kerangka kerja sama ekonomi regional yang lebih erat dan stabil.Hal ini tidak hanya akan membantu meningkatkan daya saing ekonomi kawasan, namun juga memberikan vitalitas baru dalam perkembangan perdagangan global.
Sejak RCEP berlaku, volume perdagangan antar negara anggota terus meningkat.Berdasarkan statistik, volume perdagangan di kawasan RCEP telah mencapai $5,6 triliun pada tahun 2023, peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2021. Momentum pertumbuhan ini menunjukkan bahwa RCEP secara bertahap mengeluarkan potensi perdagangannya yang sangat besar.
Implementasi RCEP telah mendorong integrasi rantai industri yang mendalam di antara negara-negara anggota.Dengan memperkuat kerja sama dan koneksi antara rantai industri hulu dan hilir, RCEP membantu membentuk sistem rantai industri yang lebih lengkap dan efisien.Hal ini tidak hanya akan membantu meningkatkan daya saing ekonomi kawasan, namun juga memberikan lebih banyak peluang bagi pengembangan perdagangan global.
Untuk menghemat biaya impor dan ekspor, silahkan menghubungi jerry@dgfengzy.com
Waktu posting: 02-Jul-2024